logo

Habitat Dan Budidaya Jamur Maitake

Oleh : Admin


Maitake adalah jamur asli Jepang yang telah lama dikenal dan digunakan masyarakat setempat untuk menjaga kesehatan. Seiring berjalannya waktu, berbagai penelitian para ahli pun berhasil membuktikan kehebatan jamur yang sering disebut “Raja Jamur” ini sehingga jamur langka makin banyak dibudidayakan.

 

Namun ternyata Maitake termasuk jenis jamur ‘manja’ yang tidak bisa hidup di sembarang kondisi. Bahkan habitat yang pernah ditumbuhi Maitake hari ini, belum tentu bisa ditumbuhi lagi di tahun depan. Ini karena hidup jamur maitake sangat bergantung pada kadar oksigen, karbondioksida, kelembaban, suhu, dan cahaya.

 

Saat faktor-faktor tersebut mendukung, jamur Maitake akan tumbuh besar membentuk bola di tanah, di dasar sisa pohon, atau tunggul (pangkal batang yang masing tersisa setelah ditebang). Media tanam ini sering ditemui di hutan terutama hutan lembap atau di dasar sungai di mana ada banyak pohon-pohon tua.

 

Jamur-jamur tersebut dapat tumbuh secara alami sambil diawasi secara ketat melalui komputer yang menjaga agar kondisi lingkungan tetap stabil sehingga budidaya jamur Maitake tersebut menghasilkan kualitas yang baik.

 

Berikut adalah langkah-langkah budidaya Jamur Maitake yang dilakukan secara khusus untuk menghasilkan Maitake yang terbaik, menurut Yukiguni Maitake Co. Ltd, salah satu pembudidaya Maitake berkualitas di Jepang:

 

 

  1. Membuat polibag

Membuat polibag untuk media tanam jamur dengan mesin otomatis. Bahan baku yang diperlukan untuk media tanam adalah serbuk gergaji kayu oak, campuran tepung, jagung, gandum cokelat, serta mikronutrisi. Berat polibag diatur secara otomatis yaitu 2,9 kilogram.

 

  1. Sterilisasi dan pendinginan

Kemudian, media tanam dalam polibag harus melewati proses sterilisasi, dengan proses penguapan selama 1 jam dalam suhu 110 derajat Celcius. Usai melewati proses penguapan, polibag media tanam akan didiamkan selama 6 sampai 7 jam untuk didinginkan.

 

  1. Inokulasi

Setelah dingin, polibag akan diinokulasi bibit Jamur Maitake di ruangan yang steril. Inokulasi sendiri adalah aktivitas memindahkan mikroorganisme jamur dari sumber asalnya ke medium baru, yang dibuat dengan tingkat ketelitian dan kehati-hatian tinggi. Baik buruknya hasil inokulasi ditentukan oleh beberapa faktor seperti: tingkat sterilitas ruangan, alat, dan pekerjanya, serta teknik inokulasi yang dilakukan.

 

  1. Penyimpanan polibag

Setelah diinokulasi, polibag berisi bibit Jamur Maitake akan disimpan di ruangan khusus selama kurang lebih dua setengah bulan. Tujuannya agar miselium jamur tumbuh. Ruang penyimpanan memiliki kondisi kelembapan 60 persen dan suhu 25 derajat Celcius.

 

  1. Ruang pembesaran

Setelah disimpan selama dua setengah bulan, polibag maitake akan dipindah ke ruang pembesaran. Ruang pembesaran memiliki kondisi kelembapan 90 persen dan suhu 20 derajat Celcius.

 

  1. Siap panen

Setelah di dalam ruangan pembesaran selama kurang lebih satu minggu, Jamur Maitake siap untuk dipanen. Jamur yang sudah dipanen akan disimpan pada ruangan khusus pula, yang temperaturnya diatur 10 derajat Celcius.

Karena itu pastikan memilih produk yang dibuat dari Maitake yang berkualitas. Vitacare® Super Maitake, suplemen yang mengandung ekstrak Maitake hasil budidaya Yukiguni Maitake Co. Ltd, bantu memelihara kesehatan Anda.

Baca Juga